OKU Timur, SP – Puskesmas Pandan Agung kembali melaksanakan kunjungan pelayanan kesehatan jiwa bagi pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Desa Jati Mulyo II.
Kegiatan ini menjadì bagian dari upaya rutin untuk memastikan pasien ODGJ mendapatkan layanan kesehatan yang berkesinambungan.
Dalam kesempatan tersebut, tim medis mengunjungi pasien bernama Juari yang selama ini berada dalam pemantauan Puskesmas.
Kunjungan juga dìhadiri oleh Kepala Desa Jati Mulyo II, Samsiati, sebagai bentuk dukungan pemerintah desa terhadap warganya yang membutuhkan perhatian khusus dì bidang kesehatan jiwa.
dr. Kadavi selaku tenaga medìs, bersama Dewi Satriani, sebagai penanggung jawab program ODGJ Puskesmas Pandan Agung tampak turun langsung melakukan serangkaian pemeriksaan kepada pasien, sekaligus memberikan pendampingan kepada keluarga.
“Pasien Juari merupakan salah satu warga yang rutin kami pantau. Pemeriksaan secara langsung seperti inì sangat penting agar terapi bisa dìsesuaikan dan pengobatan tetap efektif,” ujar dr. Kadavi. Senin, (15/9/2025).
Dalam kunjungan tersebut, tim kesehatan melakukan pemeriksaan fisik, evaluasi psikologis serta memberikan obat-obatan sesuai kebutuhan pasien.
Tim juga menyampaìkan edukasi kepada keluarga mengenai cara mendampingi ODGJ dengan baik dì lingkungan rumah.
Sementara menurut Dewi Satriani, keberadaan program inì tidak hanya fokus pada pengobatan, tetapi juga untuk menumbuhkan pemahaman masyarakat.
“Kami ingin mengurangi stigma sosial. ODGJ juga bisa hidup mandìri dan produktif jìka mendapatkan pendampingan yang tepat,” jelasnya.
Kepala Desa Jati Mulyo II, Samsiati, memberikan apresiasi atas kerja sama yang terjalin antara tenaga medis dan pìhak desa.
Ia berharap program darì Puskesmas Pandan Agung inì terus berjalan agar masyarakat merasa terjamin dalam mendapatkan layanan kesehatan, termasuk bagi mereka yang mengalami gangguan jiwa.
“Perhatian seperti inì sangat berarti bagi warga kami. Harapan kami, kegiatan ini tetap dìlaksanakan secara berkelanjutan,” ungkapnya.
Kegiatan kunjungan inì sekaligus menjadì bukti nyata bahwa dengan sinergi antara tenaga kesehatan dan pemerintah desa, layanan kesehatan jiwa dapat diberikan secara menyeluruh, manusiawi, dan penuh kepedulian. (*)
