Kebohongan Soal Pemulihan Listrik Aceh Tidak Bisa Ditolerir

Ia menilai kedua pejabat tersebut telah menyampaikan informasi palsu tentang pemulihan listrik di Aceh

Kebohongan Soal Pemulihan Listrik Aceh Tidak Bisa Ditolerir
Kondìsi Warga Aceh Usai Dilanda Bencana Longsor

Medan – Koordinator Nasional Relawan Listrik Untuk Negeri (Re-LUN) yang juga Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO), Teuku Yudhistira, meminta Presiden Prabowo Subianto segera memecat Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Dirut PLN Darmawan Prasodjo.

Ia menilai kedua pejabat tersebut telah menyampaikan informasi palsu tentang pemulihan listrik di Aceh yang diklaim sudah mencapai 93 persen.

Menurut Yudhis, pernyataan itu bukan hanya keliru, tetapi juga melukai hati para korban bencana yang sedang berduka.

“Ini maksudnya apa? Mau nge-prank korban banjir? Atau cuma cari muka dengan laporan Asal Bos Senang (ABS)? Menjijikkan,” tegas Yudhis setibanya di Medan usai meninjau Aceh Tamiang, Selasa (9/12/2025).

Ia mengaku kecewa sebagai putra Aceh yang mengetahui langsung kondisi lapangan. Menurutnya, penyampaian informasi palsu kepada warga terdampak adalah bentuk ketidakpekaan yang tidak bisa dibiarkan.

“Tidak ada jalan lain. Presiden harus pecat Menteri ESDM dan Dirut PLN. Mereka sudah mempermainkan rakyat Aceh,” ujarnya.

Yudhis mengatakan, timnya yang menyebar ke Aceh Tamiang, Aceh Utara, hingga Aceh Tengah — termasuk Takengon dan Bener Meriah — melaporkan kondisi memprihatinkan. Banyak wilayah masih gelap total dan belum tersentuh pemulihan listrik.

Ia memahami bahwa bencana besar ini berstatus force majeure. Karena itu, pihaknya sejak awal tidak menyalahkan PLN. Namun, janji pemulihan 93 persen menjadi sesuatu yang menyakitkan bagi para korban ketika ternyata tidak sesuai fakta.

“Harusnya informasi itu bisa jadi harapan bagi warga. Tapi ternyata cuma prank,” tambahnya.

Yudhis juga menyinggung bahwa pernyataan Bahlil tidak mungkin lepas dari laporan yang disampaikan Dirut PLN sebagai bawahannya.

“Darmo jelas ikut bertanggung jawab. Apalagi semua media dan medsos ikut menyiarkan klaim itu. Tapi saat fakta terungkap, cukup minta maaf saja. Enak betul,” kritiknya.

Ia mendesak Presiden untuk memecat kedua pejabat tersebut bersama para pimpinan PLN yang turut menyebarkan informasi bohong, termasuk GM PLN P3BS dan pejabat lain yang memposting klaim 93 persen di media sosial.

Bahkan, Yudhis menyebut para pejabat itu harus bersyukur Indonesia bukan negara dengan hukuman ekstrem.

“Kalau ini di Korea Utara, bisa-bisa dihukum mati pejabat yang gagal menangani banjir dan malah nge-prank korban,” katanya.

Sebelumnya, dalam konferensi pers, Selasa (9/12/2025), Dirut PLN Darmawan Prasodjo memberikan klarifikasi resmi.

1. Permintaan Maaf dan Koreksi Data

Darmawan menyampaikan permohonan maaf karena pemulihan listrik belum mencapai 93 persen seperti klaim sebelumnya. Ia mengakui informasi awal tidak akurat karena hambatan teknis di lapangan.

2. Kondisi Terkini di Aceh

Ia menjelaskan enam tower transmisi Bireuen–Arun roboh akibat banjir bandang yang memperlebar sungai dari 80 meter menjadi lebih dari 300 meter. Kerusakan ini memutuskan Aceh dari jaringan listrik Sumatra dan membuat proses pemulihan sangat sulit.

3. Target Pemulihan

Menurutnya, PLN membutuhkan lima hari untuk memulihkan sistem kelistrikan di seluruh Aceh. Darmawan juga turun langsung ke lapangan untuk memastikan percepatan penanganan.

“Kami minta maaf. Prosesnya menghadapi hambatan teknis yang berat,” ujarnya.