OKU Timur, SP – Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur melalui UPTD Puskesmas Taraman terus berinovasi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Salah satunya melalui program “Sapa Pagi” yang rutin setiap Rabu, pada Minggu ketiga setiap bulan.
Program ini bertujuan memberikan edukasi dan informasi kesehatan kepada pengunjung Puskesmas, termasuk pasien dan keluarga.
Pada kegiatan “Sapa Pagi” kali ini, fokus utama adalah edukasi mengenai penyakit hipertensi.
dr. Annisa, selaku Penanggung Jawab Klaster Dewasa dan Lansia, memimpin langsung kegiatan ini bersama timnya.
“Kami memberikan edukasi kepada pengunjung UPTD Puskesmas Taraman tentang bagaimana mengenali, mencegah, dan mengobati hipertensi,” ujar dr. Annisa.
Annisa juga menambahkan, bahwa Hipertensi atau tekanan darah tinggi, di definisikan sebagai kondisi ketika tekanan darah di dalam arteri meningkat.
Jika tidak terkontrol, hipertensi dapat memicu berbagai komplikasi serius seperti stroke, gagal jantung, gagal ginjal, dan kerusakan organ lainnya.
”Pengendalian hipertensi dapat melalui berbagai program, seperti Posbindu PTM untuk deteksi dini dan promosi kesehatan,” ucapnya.
Selain itu Ia juga mengampanyekan gerakan PATUH: Periksa rutin tekanan darah, Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur, Tetap diet dengan gizi seimbang, Upayakan aktivitas fisik secara teratur, dan Hindari rokok serta alkohol.
Dengan adanya program “Sapa Pagi,” UPTD Puskesmas Taraman berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah hipertensi sejak dini.
”Jaga tekanan darahmu! Mulai dengan pola makan sehat. Yuk, periksa kesehatan secara rutin dan kendalikan hipertensi sebelum terlambat,” pesan dr. Annisa menutup kegiatan “Sapa Pagi”.
Kepala Dinas Kesehatan M Yakub, SKM, MM melalui Kepala UPTD Puskesmas Taraman Ahmad Syaikhu, SKM menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa hipertensi bukan penyakit menular.
”Hipertensi adalah penyakit tidak menular yang sering di sebut ‘silent killer’. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami risiko dan cara mengendalikannya,” jelasnya, Selasa (16/9/2025).
Masyarakat d¹harapkan dapat menerapkan informasi yang d¹berikan dalam kehidupan sehari-hari demi kesehatan yang lebih baik. (Red)





